Karna mata baru saja bisa terpejam
Tubuh lemah tak ada harapan
Bagai langit berawan hitam
Sejenak ku memikirkanMu
Kucoba menjelajah maksud dan tujuanMu
Sungguh luar biasa "Makhluk-Mu"
Semakin mengenalnya, semakin pula ku memujaMu
Awalnya tak bisa kufahami
Rasa apa yang sedang terjadi
Entah kenapa aku tetap bertahan
Olehnya jiwaku menjadi ringan
Sekarang...
Hanya jeritan demi jeritan dalam dada
Ternyata...
Tak hanya aku yang merasakannya
Karena...
ENGKAU Maha Luar Biasa
Sehingga...
MakhlukMu itu membius seisi raga
2 komentar:
Assalamualaikum, maap saya lancang sebab tak diundang berani komen disini, takbaca yg di WP tulisannya sangat menyentuh, dilanjutin di Blogger dong.
Sebab sejarah akan mendidik manusia yang berakal menjadi lebih beradab
Btw aku dulu sempat juga kesasar tiga tahun di nJoso tinggal di asrama ndalemnya Gus Ufik (Zulfikar As'ad)
Salam :-)
Waalaikm slm..
Terimakasih sudah singgah di blog saya..
Iya..
Saya pengennya mjd insan spt yg tertulis di dinding asrama muzamzamah, kalo g salah: "Berotak amerika, berhati masjidil haram"(lupa2 ingat..hee)
Iya InsyaAllah dilanjutkan di blogger jg..
Syukron masukannya pak..
kalo saya tinggal di ndalemnya Neng Lis-Cholisho Dahlan (Putrinya bu nyai solihah dahlan), asrama 4 khos y..
Posting Komentar